Minggu, 19 April 2015

SOP (Standar Operasi Prosedur) Mesin Boiler



Boiler

Boiler adalah suatu alat yang menghasilkan panas (kalor) dengan membakar bahan bakar di dalamnya yang digunakan untuk mengubah phase air menjadi uap dan tekanan yang memiliki kalor yang tinggi untuk memutar turbin, kebutuhan air heater, dan kebutuhan proses pada POM dan manufactur lain.

Standar Operasi Prosedur Boiler:

1.      Pendahuluan sebelum pemanasan
Penting dilakukan pemanasan/kontrol yang seksama terhadap semua peralatan pada boiler untuk memastikan bahwa semuanya berada dalam kondisi siap pakai sebelum dilakukan pemanasan :
  • Periksa dan pastikan semua valve pada boiler dalam posisi tertutup
  • Periksa semua visual terhadap semua fan, seperti casing, bearing, v-belt, baut penahan dan lain-lain
  • Periksa level air pada glass penduga, cobakan gelas penduga, guna memastikan bahwa level air sekitar setengah gelas penduga
  • Periksa perssure gauge, berfungsi baik/tidak
  • Kontrol air compressor, dan pastikan tekanannya lebih besar 8 barg
  • Inspeksi ruang bakar dan pastikan bahwa dapur bersih dan fibre bar dan dinding batu secara umum siap pakai
  • Periksa dan pastikan blow down valve dalam posisi tertutup
  • Periksa tangki air umpan dan isi bila di perlukan
  • Tes alarm untuk level air tinggi dan level air rendah (level pertama dan kedua). Ini dilakukan dengan memompakan air ke level yang tinggi kemudian buang menjadi level pertama dan kedua, kembalikan lagi level air diboiler sekitar setengahnya
2.   Pemanasan (Menaikkan Steam)
Waktu yang dibutuhkan untuk pemanasan boiler bervariasi diantara jenis/type boiler, jika boiler di padamkan malam sebelumnya, lakukan hal seperti berikut:
  • Masukkan fibre dan sebarkan secara merata diatas fire grate, kemudian nyalakan api
  • Hidupkan ID Fan, FD Fan, dan secondary Fan dengan damper yang setengah tebuka
  • Jika memiliki sitem pendingin pendukung batang ruang bakar, buka water valve atau jalankan pompa sirkulasi jika ada
  • Panaskan boiler secara berlahan untuk menaikkan steam ketekanan kerja, pastikan bahwa level air di glass penduga tidak bertambah (terkontrol)
  • Lakukan blowdown pada heater dinding samping dan pastikan bahwa level air tetap terjaga (jangan melakukan blowdown pada header dinding samping ketika boiler operasi>
Cat : Ingatlah selalu bahwa slow firing yang merata akan memperpanjang umur boiler anda dan berikan selalu waktu pemanasan yang lebih lama.

3.         Menghubungkan Boiler ke pipa induk steam (Main Steam Pipe)
Saat menghubungkan boiler ke main steam pipe, perlu dibiasakan untuk melindungi boiler, pipa-pipa dan steam turbin dari kerusakan :
  • Buka penuh semua steam trap bypass valve pada jalur main steam pipe dan steam turbin
  • Buka sedikit boiler main stop valve untuk meratakan pemanasan pada main steam pipa
  • Pada steam berhembus bebas keluar dari aliran bypass velve, segera tutup bypass velve
  • Biarkan steam trap valve dalam posisi terbukan dan buka berlahan-lahan boiler main stop valve sampai terbuka penuh
  • Ketika hendak menggabungkan boiler kedua atau ketiga pada main steam pipe, pastikan bahwa boiler tersebut berada pada tekanan yang seimbang terhadap boiler yang sebelumnya sudah stabil
  • Bypass valve pada main steam line dan steam turbin dibuka
  • Setelah beberapa menit, buka berlahan-lahan boiler main stop valve dan segera tutup bypass velve
  • Biarkan semua steam trap velve dalam posisi terbuka

Saat Operasi Normal
Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat boiler beroperasi normal sehingga timbulnya kerusakan dapat dicegah.
  1. Level air pada drum
Ketinggian air dalam gelas penduga harus diperhatikan dan di pertahankan pada normal water level. Kondisi ini dapat dipertahankan dengan mengoperasikan “feed Water Regulating Control” yang bekerja secara Automatic untuk menambah air ke dalam boiler sesuai dengan kebutuhan. Level air terlalu tinggi akan menyebabkan carry over. Apabila level air terlalu rendah akan menyebabkan over heating. Untuk itu agar level air tetap di jaga sesuai dengan yang telah di tentukan.
2.      Tekanan uap
Memperhatikan tekanan operasi normal untuk menghindarkan variasi yang ekstrim pada tekanan. Pengurangan berlebihan atas tekanan uap akan menyebabkan besarnya volume uap yang dapat menaikkan beban dalam ruang uap pada drum, yang menyebabkan separator uap kurang berfungsi dan uap kemungkinan menjadi mengandung air (uap basah). Pengontrol tekanan bergantung kepada jumalah pemberian bahan bakar.
3.      Beban
Guna pencapaian efisiensi ketel yang tinggi serta pemeliharaannya, maka perlu di kontrol agar beban boiler yang terjadi tidak melebihi kapasitas boiler seperti yang tercantum dalam spesifikasi design, maka itu perlu memperhatikan dan mengontrol disribusi pemakaian uap tersebut ke tiap peralatan atau mesin yang memakai uap.
4.      Draft
Boiler dilengkapi dengan sistem balancing draft yaitu suatu alat regulator tekanan ruang dapur yang dapat bekerja secara automatic untuk memelihara tekanan ruang dapur relatif constant pada kisaran :
-5 s/d -10 mm H2O
5.      Susunan gas asap
Masing masing campuran gas ketel berdasarkan warna api dan asap dan juga nilai meter gas. Periksa apakah ada bahan bakar yang terbakar di bawah roster dan teliti apakah masih ada roster yang tidak tertutup dengan bahan bakar. Keua kondisi dalam dapur ini harus absolute di hilangkan, karena roster akan menjadi terlalu panas dan rusak pada kondisi demikian.
6.      Temperatur pada masing-masing posisi.
Selama operasi normal, temperatur pada masing-masing posisi berbeda besar sekali berdasarkan kondisi operasi dan temperatur atmosfer. Temperatur yang terlalu tinggi pada gas pembuangan (exhaust gas) menyebabkan berkurangnya efisiensi boiler, maka pembersihan abu dengan semburan uap (soot blowing) harus dilakukan. Apabila telah dilakukan soot blowing secara berulang-ulang, tetapi temperatur gas buang tetap tinggi, maka kemungkinan telah terjadi deposit kerak pada bagian dalam pipa air, atau kerusakan penyangga api dalam ruang pembakaran (short pass) sehingga perlu dilakukan pemeriksaan.
7.      Limit dari air pengisi dan air ketel
Limit dari air pengisi dan air ketel untuk takuma harus berdasarkan nilai standart yang telah di tentukan. Nilai standart air pengisi dan air ketel dapat dilihat pada tabel nilai limit standart. Sampling test harus dilakukan satu kali dalam satu jam untuk menjaga agar air pengisi dan air ketel tidak melebihi dari nilai limit (batas – batasan).
“jangan sekali-kali memakai air sebagai pengisi ketel uap sebelum melakukan proses yang telah di tetapkan sesuai tabel”.


·         Mematikan fan.
·         Tarik sisa bahan bakar dari dapur boiler.
·         Menurunkan tekanan boiler secara bertahap serta melakukan sirkulasi air.
·         Membuka valve fentilasi pada drum atas & header super heater.
·         Menutup valve main steam (valve uap induk) pada tekanan 7 kg / cm2.
·         Mengatur level air di drum pada posisi normal.
·         Stop operasional pompa umpan, chemical dosing pump dan menutup valve uap pada dearator serta feed water tank.
·         Putus supply arus listrik ke boiler.
·         Membuat laporan kerusakan unit mesin boiler jika ada.



4 komentar:

  1. Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller dan waste water treatment harga nego untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
    WA 081310849918
    Terima kasih

    BalasHapus
  2. Sangat membantu, terimakasih 🙏

    BalasHapus
  3. Pengorekan abu dilakukan berapa menit setelah boiler stop?
    Mksih 🙏

    BalasHapus