Boiler
Boiler
adalah suatu alat yang menghasilkan panas (kalor) dengan membakar bahan bakar
di dalamnya yang digunakan untuk mengubah phase air menjadi uap dan tekanan
yang memiliki kalor yang tinggi untuk memutar turbin, kebutuhan air heater, dan
kebutuhan proses pada POM dan manufactur lain.
Standar Operasi Prosedur Boiler:
1.
Pendahuluan sebelum pemanasan
Penting
dilakukan pemanasan/kontrol yang seksama terhadap semua peralatan pada boiler
untuk memastikan bahwa semuanya berada dalam kondisi siap pakai sebelum
dilakukan pemanasan :
- Periksa dan pastikan semua valve pada boiler dalam posisi tertutup
- Periksa semua visual terhadap semua fan, seperti casing, bearing, v-belt, baut penahan dan lain-lain
- Periksa level air pada glass penduga, cobakan gelas penduga, guna memastikan bahwa level air sekitar setengah gelas penduga
- Periksa perssure gauge, berfungsi baik/tidak
- Kontrol air compressor, dan pastikan tekanannya lebih besar 8 barg
- Inspeksi ruang bakar dan pastikan bahwa dapur bersih dan fibre bar dan dinding batu secara umum siap pakai
- Periksa dan pastikan blow down valve dalam posisi tertutup
- Periksa tangki air umpan dan isi bila di perlukan
- Tes alarm untuk level air tinggi dan level air rendah (level pertama dan kedua). Ini dilakukan dengan memompakan air ke level yang tinggi kemudian buang menjadi level pertama dan kedua, kembalikan lagi level air diboiler sekitar setengahnya
2. Pemanasan
(Menaikkan Steam)
Waktu
yang dibutuhkan untuk pemanasan boiler bervariasi diantara jenis/type boiler,
jika boiler di padamkan malam sebelumnya, lakukan hal seperti berikut:
- Masukkan fibre dan sebarkan secara merata diatas fire grate, kemudian nyalakan api
- Hidupkan ID Fan, FD Fan, dan secondary Fan dengan damper yang setengah tebuka
- Jika memiliki sitem pendingin pendukung batang ruang bakar, buka water valve atau jalankan pompa sirkulasi jika ada
- Panaskan boiler secara berlahan untuk menaikkan steam ketekanan kerja, pastikan bahwa level air di glass penduga tidak bertambah (terkontrol)
- Lakukan blowdown pada heater dinding samping dan pastikan bahwa level air tetap terjaga (jangan melakukan blowdown pada header dinding samping ketika boiler operasi>
Cat
: Ingatlah selalu bahwa slow firing yang merata akan memperpanjang umur boiler
anda dan berikan selalu waktu pemanasan yang lebih lama.
3. Menghubungkan Boiler ke pipa induk steam (Main Steam Pipe)
Saat
menghubungkan boiler ke main steam pipe, perlu dibiasakan untuk melindungi
boiler, pipa-pipa dan steam turbin dari kerusakan :
- Buka penuh semua steam trap bypass valve pada jalur main steam pipe dan steam turbin
- Buka sedikit boiler main stop valve untuk meratakan pemanasan pada main steam pipa
- Pada steam berhembus bebas keluar dari aliran bypass velve, segera tutup bypass velve
- Biarkan steam trap valve dalam posisi terbukan dan buka berlahan-lahan boiler main stop valve sampai terbuka penuh
- Ketika hendak menggabungkan boiler kedua atau ketiga pada main steam pipe, pastikan bahwa boiler tersebut berada pada tekanan yang seimbang terhadap boiler yang sebelumnya sudah stabil
- Bypass valve pada main steam line dan steam turbin dibuka
- Setelah beberapa menit, buka berlahan-lahan boiler main stop valve dan segera tutup bypass velve
- Biarkan semua steam trap velve dalam posisi terbuka
Saat
Operasi Normal
Hal-hal
yang harus diperhatikan pada saat boiler beroperasi normal sehingga timbulnya
kerusakan dapat dicegah.
- Level air pada drum
Ketinggian
air dalam gelas penduga harus diperhatikan dan di pertahankan pada normal water
level. Kondisi ini dapat dipertahankan dengan mengoperasikan “feed Water
Regulating Control” yang bekerja secara Automatic untuk menambah air ke dalam
boiler sesuai dengan kebutuhan. Level air terlalu tinggi akan menyebabkan carry
over. Apabila level air terlalu rendah akan menyebabkan over heating. Untuk itu
agar level air tetap di jaga sesuai dengan yang telah di tentukan.
2.
Tekanan
uap
Memperhatikan
tekanan operasi normal untuk menghindarkan variasi yang ekstrim pada tekanan. Pengurangan
berlebihan atas tekanan uap akan menyebabkan besarnya volume uap yang dapat
menaikkan beban dalam ruang uap pada drum, yang menyebabkan separator uap
kurang berfungsi dan uap kemungkinan menjadi mengandung air (uap basah).
Pengontrol tekanan bergantung kepada jumalah pemberian bahan bakar.
3.
Beban
Guna
pencapaian efisiensi ketel yang tinggi serta pemeliharaannya, maka perlu di
kontrol agar beban boiler yang terjadi tidak melebihi kapasitas boiler seperti
yang tercantum dalam spesifikasi design, maka itu perlu memperhatikan dan
mengontrol disribusi pemakaian uap tersebut ke tiap peralatan atau mesin yang
memakai uap.
4.
Draft
Boiler
dilengkapi dengan sistem balancing draft yaitu suatu alat regulator tekanan
ruang dapur yang dapat bekerja secara automatic untuk memelihara tekanan ruang
dapur relatif constant pada kisaran :
-5 s/d -10
mm H2O
5.
Susunan
gas asap
Masing
masing campuran gas ketel berdasarkan warna api dan asap dan juga nilai meter
gas. Periksa apakah ada bahan bakar yang terbakar di bawah roster dan teliti
apakah masih ada roster yang tidak tertutup dengan bahan bakar. Keua kondisi
dalam dapur ini harus absolute di hilangkan, karena roster akan menjadi terlalu
panas dan rusak pada kondisi demikian.
6.
Temperatur
pada masing-masing posisi.
Selama
operasi normal, temperatur pada masing-masing posisi berbeda besar sekali
berdasarkan kondisi operasi dan temperatur atmosfer. Temperatur yang terlalu
tinggi pada gas pembuangan (exhaust gas) menyebabkan berkurangnya efisiensi
boiler, maka pembersihan abu dengan semburan uap (soot blowing) harus
dilakukan. Apabila telah dilakukan soot blowing secara berulang-ulang, tetapi
temperatur gas buang tetap tinggi, maka kemungkinan telah terjadi deposit kerak
pada bagian dalam pipa air, atau kerusakan penyangga api dalam ruang pembakaran
(short pass) sehingga perlu dilakukan pemeriksaan.
7.
Limit
dari air pengisi dan air ketel
Limit
dari air pengisi dan air ketel untuk takuma harus berdasarkan nilai standart
yang telah di tentukan. Nilai standart air pengisi dan air ketel dapat dilihat
pada tabel nilai limit standart. Sampling test harus dilakukan satu kali dalam
satu jam untuk menjaga agar air pengisi dan air ketel tidak melebihi dari nilai
limit (batas – batasan).
“jangan sekali-kali memakai air sebagai pengisi ketel uap sebelum
melakukan proses yang telah di tetapkan sesuai tabel”.
·
Mematikan fan.
·
Tarik
sisa bahan bakar dari dapur boiler.
·
Menurunkan
tekanan boiler secara bertahap serta melakukan sirkulasi air.
·
Membuka
valve fentilasi pada drum atas & header super heater.
·
Menutup
valve main steam (valve uap induk) pada tekanan 7 kg / cm2.
·
Mengatur
level air di drum pada posisi normal.
·
Stop
operasional pompa umpan, chemical dosing pump dan menutup valve uap pada
dearator serta feed water tank.
·
Putus
supply arus listrik ke boiler.
·
Membuat
laporan kerusakan unit mesin boiler jika ada.
Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller dan waste water treatment harga nego untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
BalasHapusWA 081310849918
Terima kasih
bagus
BalasHapusSangat membantu, terimakasih 🙏
BalasHapusPengorekan abu dilakukan berapa menit setelah boiler stop?
BalasHapusMksih 🙏